Kamis, 27 September 2012

Sistem Informasi Psikologi

      Menurut Zulkifli (2005) dengan berkembangnya pemakaian metode pendekatan sistem dalam pengelolaan berbagai kegiatan yang dimulai pada era 1960-an, maka pekerjaan pengelolaan informasi di perkantoran dan di berbagai organisasi pun berkembang ke dalam metode pendekatan sistem. Didalam kamus Webster’s Unabridged sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. 
       Menurut Hanif al fatta (2007) ada beberapa definisi system secara umum : 
1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. 
     Menurut Prof.Dr.Ir Marimin (2000) secara leksikal, sistem berarti susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya. Dengan kata lain system adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.            Menurut L. Ackof Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.   
      Zulkifli A.M mendefinisikan bahwa Sistem adalah himpunan sesuatu "benda" nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. 
     Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus mudah diterapkan, informasi mudah dihasilkan dan mudah pula dipahami. Desain sistem harus memberikan komponen sistem informasi secara rinci, meliputi data, informasi, media penyimpanan, prosedur yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan (Kusrini, 2007). 
    Dalam memahami berbagai jenis informasi dapat dibedakan dalam berbagai kategori. Ada informasi verbal dan informasi nonverbal. Informasi verbal dapat dinyatakan dengan kata-kata atau kalimat, sedangkan informasi nonverbal dapat disajikan menggunakan gambar, bagan, grafik, diagram, matriks, dan tabel (Iskak & Yustinah). Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi, pekerjaan tidak akan mendapatkan hasil yang efisien dan efektif. 
     Gordon B. Davis mendefinisikan sebuah Informasi data yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi. Setiap orang senantiasa melakukan kegiatan mengolah informasi dari waktu ke waktu.  
      Proses pengolahan data yang diperoleh dari pengalaman senantiasa diolah didalam fungsi kognitif individu yang berpusat di otak. Hasil pengolahan data ini kemudian membentuk skema atau suatu pemetaan (Satyadarma, 2009). Ahli psikologi lebih cenderung menyelidiki aspek-aspek penting dalam belajar, seperti bagaimana orang dewasa mengingat informasi verbal atau bagaimana anak memahami cerita-cerita (Sri esti). 
     Ditinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyche artinya jiwa dan logos artinya ilmu pengetahuan. Jadi psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa atau ilmu jiwa. Walaupun demikian istilah ilmu jiwa, dipergunakan dalam bahasa sehari-hari dan dianggap tidak ilmiah. Sedangkan psikologi bersifat ilmiah Heru Basuki (dalam Sartain dkk, 1967).
     Ahli psikologi menggunakan metode ilmiah untuk mempelajari berbagai teka-teki yang terkandung dalam perilaku manusia. Psikologi sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal. Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu: 
a. Menjelaskan Yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif. 
b. Memprediksikan Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
c. PengendalianYaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan atau treatment. 
   Menurut Wilhelm Wundt Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan panca indra, pikiran, merasa ( feeling ) dan kehendak. 
    Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya. 
     Berdasarkan uraian diatas dapat diberi kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta serta suatu nilai yang bermanfaat untuk mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan, panca indra, pikiran, merasa (feeling) dan kehendak dari berbagai teka-teki yang terkandung dalam perilaku manusia.

 Sumber : 
1. Fatta, A. H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Penerbit Andi
2. Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
3. Marimin. (2000). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta : Grasindo
4. http://carapedia.com/pengertian_definisi_sistem_menurut_para_ahli_info512.html 
5. http://www.idafazz.com/pengertian-sistem.php 
6. http://willis.comze.com/pengertian_informasi.html 
7. http://edutechno-ptik.blogspot.com/2012/03/pengertian-informasi.html
8. Kusrini. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Penerbit Andi
9. Iskak & Yustinah. (2008). Bahasa Indonesia : kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga
10.Satyadarma, M. (2009). Cerdas dengan Musik. Jakarta : Puspa Sehat
11. http://psikologizone.blogspot.com/2011/02/definisi-psikolog-menurut-beberapa-ahli.html
12. Tavris, W & Wade, C. Psikologi, edisi 9, jilid 1 
13. Basuki, H. (2009). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma
14. http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi/ 
15.  Djiwandon.S. E. W. (2009). Psikologi Pendidikan (Rev-2). Jakarta : Penerbit Grasindo