* Penyebaran Makhluk Hidup
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup
tertentu pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara
yang amat kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh
kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan
oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim,
misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya.
Berdasarkan fauna dan
floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan
dan persebaran tumbuhan. Beragam tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan
jasad renik lain banyak terdapat di Indonesia. Sekitar 40.000 jenis
tumbuhan, 350.000 jenis hewan, 5.000 jenis jamur, dan 1.500 jenis Monera
berada di Indonesia. Bahkan banyak jenis makhluk hidup yang merupakan
makhluk hidup endemik atau hanya ditemukan di suatu daerah saja.
Misalnya, komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo; burung
cendrawasih (Paradisiae sp.), walabi (Makropus agilis), kadal berjumbai
(Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon (Dendrolagus inustus) di
Papua; bekantan (Nasalis larvatus) di Kalimantan; harimau sumatra
(Panthera tigris) dan siamang (Hyolobates sp.) di Sumatra; macan tutul
jawa (Panthera pardus) di Jawa; serta anoa (Bubalus depressicornis) dan
maleo (Macrochepalon maleo) di Sulawesi.
Letak Indonesia termasuk dalam 2 daerah zoogeografi, yaitu oriental dan Australia. Yang termasuk daerah zoogeografi oriental adalah bagian barat Indonesia, sedangkan bagian timur termasuk daerah zoogeografi Australia. Indonesia bagian barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia timur
menyatu dengan benua Australia. Sehingga tidak mengherankan jika jenis
hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia barat mirip dengan hewan dan
tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis hewan dan tumbuhan di
Indonesia timur mirip dengan hewan dan tumbuhan yang berada di daerah
biografi benua Australia.
* Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim
Iklim Tropis yaitu Iklim tropis terletak antara 0° - 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Iklim Sub Tropis yaitu Iklim sub tropis terletak antara 231/2° - 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Iklim Sedang yaitu Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS.
|
Iklim Dingin (Kutub) yaitu Iklim
dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula
sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra
dan iklim es.
|
Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut
-
Daerah panas/tropis
Tinggi
tempat antara 0 - 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° - 22°C.
Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa,
dan cokelat.
-
Daerah sedang
Tinggi
tempat 600 - 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya
seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
-
Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 - 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° - 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
-
Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° - 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.
Pembagian Iklim Menurut Mohr
Mohr membagi iklim berdasarkan curah hujan yang sampai ke permukaan bumi, yaitu menjadi tiga golongan sebagai berikut:
-
Bulan kering (BK), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut kurang dari 60 mm.
-
Bulan sedang (BS, yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut berkisar antara 60 - 90 mm.
-
Bulan basah (BB), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut 100 mm ke atas.
Pembagian Iklim Menurut Schmidt Ferguson
Schmidt
Ferguson menggolongkan iklim didasarkan banyaknya curah hujan tiap-tiap
bulan dengan membandingkan jumlah bulan kering dengan jumlah bulan
basah dalam satu tahun. Oleh sebab itu menurutnya, bahwa iklim dibagi
menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut:
-
Bulan kering (BK), yaitu curah hujan yang sampai ke permukaan bumi kurang dari 60 mm.
-
Bulan basah (BB), yaitu curah hujan yang sampai kepermukaan bumi lebih dari 60 mm.
* Pembagian Wilayah Untuk Penyebaran Binatang
1. Garis Weber
Salah satu teorinya dalam biogeografi adalah apa yang disebut sebagai Garis Weber, yang menandai perbatasan fauna mamalia Australasia. Sebagaimana yang ditengarai pada tumbuhan, survai-survai fauna memperlihatkan bahwa untuk kelompok-kelompok vertebrata kecuali burung.
Garis Wallace bukan merupakan perbatasan biogeografis yang paling signifikan. Alih-alih Selat Lombok, adalah Kepulauan Tanimbar yang dilalui garis batas antara fauna Oriental dan Australasia, khususnya mamalia dan kelompok vertebrata terestrial lainnya. Demikian pula, untuk kebanyakan invertebrata, kupu-kupu, dan juga burung, Garis Weber yang lebih tepat menggambarkan perbatasan itu ketimbang Garis Wallace .
2. Garis Wallace
Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia.
Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia; di timur
kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini diberi nama
sesuai nama penemunya, Alfred Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang jelas pada saat dia berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19.
Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi; dan antara Bali (di barat) dan Lombok (di timur). Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta tentang perbedaan biologis antara Filipina dan Kepulauan Maluku, tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magellan pada 1521.
Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur (daratan pulau Sulawesi)
oleh Weber. Batas penyebaran flora dan fauna Asia lalu ditentukan
secara berbeda-beda, berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis ini
lalu dinamakan "Wallace-Weber".
|
|
|
Sumber :
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/keanekaragaman-hayati-indonesia-berdasarkan-penyebarannya-biogeografi/
http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/SMP/view&id=132&uniq=1070
http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_Weber
http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_Wallace